Revolusi industri 4.0 saat ini tentu mempengaruhi pola perkembangan kehidupan di dunia, termasuk di Indonesia. Beberapa bidang kehidupan sudah mulai kita rasakan dampaknya.
Untuk itu, diperlukan ikhtiar yang cerdas dalam menyikapi perkembangan yang semakin dinamis di era digital seperti sekarang ini. Dengan adanya bonus demografi yang akan di dominasi oleh golongan milenial atau generasi Z, seharusnya bisa menjadi peluang dalam kemajuan bangsa di masa mendatang.
Melihat potensi kepemimpinan dari generasi milenial, maka Beasiswa Aktivis Nusantara (Bakti Nusa) Dompet Dhuafa menyelenggarakan Future Leader Camp (2019). FLC 2019 terdiri dari rangkaian acara yang disusun secara matang untuk memberikan pembekalan kepemimpinan bagi 75 aktivis terpilih dari 22 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia.
Rangkaian kegiatan FLC ini dilaksanakan selama tanggal 28-31 Maret 2019 di Semarang dengan tema "Millenial Leaders: Menuju Indonesia Berdaya".
Puncak acara FLC 2019 bertajuk Inspiring Leader's Talk yang menghadirkan tokoh-tokoh nasional sebagai narasumber antara lain Indra Sjafri (pelatih sepak bola Tim Nasinal Indonesia U-22 & U-23), Mursida Rambe (Tokoh Perubahan Republika 2016), Djohari Zein (Komisaris JNE), Arief Budiman (Direktur Pt. Danareksa), Bima Laga (Associate Vice President of Bukalapak) dan gala dinner bersama Gubernur Jawa Tengah dan Wali Kota Semarang.
Outpout yang diharapkan dari kegiatan FLC ini adalah:
Seluruh rangkaian acara dan pembicara yang dihadirkan dalam FLC 2019, diharapkan mampu memberikan insight kepada para aktivis penerima manfaat Bakti Nusa agar mampu memaksimalkan potensi diri sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan.
Aditya Nurullahi, sebagai penerima manfaat Bakti Nusa angkatan sebelumnya juga menuturkan project-project yang telah ia lakukan. Salah satunya mendirikan komunitas literasi Lingkar Studi Cokro di kawasan Universitas Diponegoro. Salah satu programnya adalah malming belajar sebagai bentuk pendampingan menghadapi ujian sekolah dan ujian masuk kuliah.
Sebagai informasi, Bakti Nusa adalah program pengembangan pendidikan aktivis mahasiswa yang merupakan salah satu kegiatan penunjang dari 5 pilar utama yang dipegang teguh oleh Dompet Dhuafa yaitu: kesehatan, ekonomi, pendidikan, sosial dan dakwah.
Untuk itu, diperlukan ikhtiar yang cerdas dalam menyikapi perkembangan yang semakin dinamis di era digital seperti sekarang ini. Dengan adanya bonus demografi yang akan di dominasi oleh golongan milenial atau generasi Z, seharusnya bisa menjadi peluang dalam kemajuan bangsa di masa mendatang.
Melihat potensi kepemimpinan dari generasi milenial, maka Beasiswa Aktivis Nusantara (Bakti Nusa) Dompet Dhuafa menyelenggarakan Future Leader Camp (2019). FLC 2019 terdiri dari rangkaian acara yang disusun secara matang untuk memberikan pembekalan kepemimpinan bagi 75 aktivis terpilih dari 22 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia.
penyerahan simbolis kerjasama dengan BNI Syariah
|
Menurut penuturan mas Budiyanto selaku Manajer Bakti Nusa, para mahasiswa yang terpilih ini merupakan pilihan terbaik dari para juri setelah melalui proses yang cukup panjang. Mulai dari interview hingga uji publik tentang kontribusi mereka selama ini dan gagasan-gagasan mereka untuk Indonesia. Mereka juga harus sehat secara fisik dan berkomitmen untuk kepemimpinan bangsa.
Rangkaian kegiatan FLC ini dilaksanakan selama tanggal 28-31 Maret 2019 di Semarang dengan tema "Millenial Leaders: Menuju Indonesia Berdaya".
Puncak acara FLC 2019 bertajuk Inspiring Leader's Talk yang menghadirkan tokoh-tokoh nasional sebagai narasumber antara lain Indra Sjafri (pelatih sepak bola Tim Nasinal Indonesia U-22 & U-23), Mursida Rambe (Tokoh Perubahan Republika 2016), Djohari Zein (Komisaris JNE), Arief Budiman (Direktur Pt. Danareksa), Bima Laga (Associate Vice President of Bukalapak) dan gala dinner bersama Gubernur Jawa Tengah dan Wali Kota Semarang.
Outpout yang diharapkan dari kegiatan FLC ini adalah:
- Mampu menghasilkan 75 leadership project dengan penerima manfaat lebih dari 10.000 orang
- Adanya rencana kerja kaderisasi 600 pemimpin kampus yang tersebar di 300 kampus
- Mampu menuliskan gagasan-gagasan dalam bentuk buku
- Peduli terhadap lingkungan
Seluruh rangkaian acara dan pembicara yang dihadirkan dalam FLC 2019, diharapkan mampu memberikan insight kepada para aktivis penerima manfaat Bakti Nusa agar mampu memaksimalkan potensi diri sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan.
Aditya Nurullahi, sebagai penerima manfaat Bakti Nusa angkatan sebelumnya juga menuturkan project-project yang telah ia lakukan. Salah satunya mendirikan komunitas literasi Lingkar Studi Cokro di kawasan Universitas Diponegoro. Salah satu programnya adalah malming belajar sebagai bentuk pendampingan menghadapi ujian sekolah dan ujian masuk kuliah.
Sebagai informasi, Bakti Nusa adalah program pengembangan pendidikan aktivis mahasiswa yang merupakan salah satu kegiatan penunjang dari 5 pilar utama yang dipegang teguh oleh Dompet Dhuafa yaitu: kesehatan, ekonomi, pendidikan, sosial dan dakwah.
No comments
Post a Comment
Hai! Terima kasih sudah membaca sampai selesai ya. Silakan tinggalkan komentarmu di sini :)