Memantaskan Diri Menjemput Jodoh

Buat kamu yang single, pernah gak mikirin soal jodoh? Aku yakin, aku memang bukan satu - satunya orang yang mikirin soal jodoh dan aku juga yakin, tiap orang punya standar sendiri untuk menjadi pasangannya, right? Tapi pertanyaannya, pernahkah berusaha memantaskan diri untuk mendapatkan yang diinginkan?

Aku, seorang gadis berusia 20 tahun yang berstatus sebagai seorang single di antara teman - teman yang berpacaran. Memang gak dipungkiri, kadang pengen punya pacar. Tapi aku rasa, aku harus menjemput jodoh, bukan pacar. Saat orang - orang sibuk kesana kemari cari pacar, aku pengen menjemput jodoh. Iya, lagi - lagi soal jodoh.

Aku single, bukan berarti gak laku. Kalau mau, aku bisa saja punya pacar, yang kemarin itu, tinggal jawab iya, jadilah sudah. Tapi seperti yang ku bilang tadi, aku pengen menjemput jodohku. Caranya? Dengan memantaskan diri!

Aku malu kalau ketemu jodoh dengan keadaan yang seperti ini. Aku masih belum baik, sementara aku pengen dapet yang terbaik. Apakah ini adil? Tidak. That's why, aku masih tetep menjaga ke-single-an aku sampai saat ini. Aku sedang belajar dan berusaha untuk menjadi perempuan baik untuk jodohku, perempuan-yang-menurut-Tuhan terbaik untuk mendampingi jodohku. Bukankah wanita baik untuk lelaki yang baik pula?

Usiaku masih 20 tahun, aku masih ingin berkarya, menuntut ilmu, mengejar mimpi, nambah temen sana sini, berbagi dengan oran lain, menjemput rezeki, menikmati masa muda, dan aah.. masih banyak sekali yang ingin aku lakukan. Tapi yang aku lakukan bukan hanya buat diriku sendiri, buat sesama, buat keluarga dan calon keluargaku nantinya.

Saat semalam aku mikir soal jodoh, aku menemukan tweet keren di timeline ku dari akun twitter mas @ipphoright dan yak! Tweet-tweet itulah yang tiba-tiba bikin aku pengen nulis soal jodoh dan ku susun di blog ini. Nohok banget saudara-saudara! Berikut tweet yang ku susun dari akun twitter mas @ipphoright :

honestly, sebelum nikah, saya kenal dg bbrp wanita. sempat nimbang2 juga, tapi akhirnya saya 'stop' mikirin mereka. namanya cowok, pasti mau istri yang cakep. itu sah. agama jg bolehin. setidaknya cakep mnrt kt. jd ntar betah di rumah :)

lebih dari itu, saya juga mau calon istri yang relatif baik amalnya. kalau bisa, jauuuuuh lebih baik drpd saya :)

saya pun 'cari' ke sana-sini, ngecek orang ini-itu, nggak ketemu :) saya pun minta doa ke orang2 & guru2. eh, nggak ketemu juga. ternyata ada sesuatu yg lbh penting drpd itu semua.

suatu malam sy tersadar. sy ingin calon istri yg ber-dhuha & bertahajjud, tp apakah sy rutin ber-dhuha & ber-tahajjud?

sy ingin calon istri yg rajin ngaji, tp apakah sy rutin rajin? rupanya nggak! saya nggak rutin melakukannya. jaraaang!

honestly walau rada berat & setengah nggak ikhlas, sy coba merutinkan dhuha, tahajjud & ngaji. plus meningkatkan sedekah

ini namanya 'memantaskan diri'. anda mau pasangan sebaik ini & itu. coba tanya diri: apakah anda sebaik ini & itu juga?

jadi memantaskan diri di hadapan Allah, bukan di hadapan manusia. btw Allah itu biro jodoh terbesar. stoknya banyak :)

kalau kita sibuk memantaskan diri di hadapan manusia, maka kemungkinan kita akan bertemu dg orang yg seperti itu juga.

nah, kalau kita sibuk memantaskan diri di hadapan Allah, maka kita akan DIPERTEMUKAN dg orang yg seperti itu juga

bener saja. setelah 3 bulan sy merutinkan amal2 itu, sy bertemu dg seorang gadis yang amalnya juga spt itu. bedanya, dia merutinkan amal2 itu sejak kecil. saya? baru 3 bulan

kenapa selama ini sy tidak bertemu dg dia? mgkn karena belum pantas mnrt-Nya. begitu sdh rada pantas, yah DIPERTEMUKAN

saya bilang ke dia: saya nggak mau pacaran. saya maunya nikah. ternyata dia juga maunya begitu

btw, jangan percayai pria yg TIDAK berani menetapkan tanggal pernikahan, sekeren apapun dia, seromantis apapun dia. kalau dia serius dengan anda, pasti dia berani menetapkan tanggal pernikahan. if not, masukin saja dia ke kardus :D

ilmu 'memantaskan diri' ini berlaku buat bermitra, organisasi dll. org2 di sktr kita biasanya cerminan amal & akhlak kt

jadi, saya bertemu dia hanya 1 kali, tidak sampai 10 menit. terus kita lanjutin ngobrol via telepon. saling kenal. pertemuan ke-2 & 3, itu sudah lamaran. pertemuan ke-4? nikah deh... cepat, nggak pakai lama :)


problem kita selama ini: sibuk memantaskan diri di hadapan manusia, bukan Allah. problem kita selama ini: menuntut calon kita sebaik ini & itu, padahal kita tidak sebaik ini & itu.



Untold story. Kalo mau baca lengkapnya, bisa buka twitternya langsung :)

By the way, yang terakhir ini nusuk banget. Sudahkah aku memantaskan diri di hadapan Allah? Dihadapan Sang Pencipta Cinta? Sudahkah melakukan segalanya dengan ikhlas? Jadi semakin sadar kalo masih ada banyak hal yang harus diperbaiki dan dirubah.

"Dear jodohku, yang sabar ya. Ingat, jaga diri baik-baik sampai kita dipertemukan nanti sama Allah. Insya Allah, saya juga akan selalu menjaga diri dengan baik. Sampai ketemu ya!"

8 comments:

  1. Insya Allah, q juga mau mencoba seperti itu deh..
    semoga kita sama" dpt yg terbaik ya bug :)

    ReplyDelete
  2. hmm postingan yang ini luar biasa dan sangat cocok untuk dibaca para single-single di luar sana hahahaha :p

    ReplyDelete
  3. @Nurulita Desy: Aamiin Ya Rabbal 'Alamiin :)


    @kopi bandot: hahahahaha mungkin bisa disharekan ke temen-temen yang single, tapi bukan saya ya :P

    ReplyDelete
  4. sukka postingan ini.. salam kenal :D

    ReplyDelete
  5. duh mantep banget dch hehe salam kenal

    ReplyDelete

Hai! Terima kasih sudah membaca sampai selesai ya. Silakan tinggalkan komentarmu di sini :)